more"/> more">
Kami bersyukur karena kami dapat disegarkan kembali melalui kunjungan traveling yang berlangsung 6-10 Oktober 2022. Hari ke 1, sesi untuk Tim Perintisan Pelayanan Perkantas ~ TP3 dan alumni, dengan tema “Membangun Team Work yang Sehat” mengingatkan kami untuk bersatu kembali menjadi bagian dari TP3. Kami dibukakan menyadari pentingnya pelayanan TP3 sebagai alat untuk menaungi pelayanan perintisan Perkantas dan memikirkan arah pelayanan ke depan. Melalui sesi ini kami diingatkan kembali bahwa kami harus bersatu kembali dan didorong untuk bekerja secara extra miles ketika menjadi bagian dari TP3.
Pada hari ke 2 sampai ke 4, Kak Anthon dan Kak Yanti fokus di pelayanan sekolah dan KTB. Melalui kesempatan tersebut, kami mulai memperkenalkan pelayanan ke sekolah-sekolah sehingga siswa di sekolah tersebut dapat mendengar injil. Sesi selanjutnya yaitu sesi AKTB dengan tema Doktrin Keselamatan. Ada sekitar 60 siswa yang hadir. Mereka adalah AKTB, Pra AKTB dan juga siswa dari sekolah yang dilayani. Dilanjutkan hari ke 3 Sesi Doktinal dan Dinamika Kelompok, teman- teman Pemimpin dan anggota kelompok disegarkan kembali tentang esensi KTB. Pada hari ke 4, masih dalam rangka menyegarkan kembali KTB-KTB yang ada untuk para anggota KTB diisi dengan ceramah “ Berani Tampil Beda”, mengajak mereka untuk menjadi anak Tuhan yang berbeda.
Pada kesempatan traveling kali ini Kak Anthon diberi kesempatan menyampaikan firman di Gereja GIDI Siloam,bersyukur untuk jemaat yang hadir dan mendengarkan Injil serta kami bisa mengenalkan pelayanan Perkantas di gereja ini. Ada 200 jemaat yang hadir di gereja yang baru dibangun. Jemaat duduk melantai beralas kayu besi sebagai lantainya. Meski demikian mereka menyambut dengan sukacita Firman tentang orang kaya yang tidak mau mengikut Yesus karena Yesus menyuruh menjual semua hartanya dan menyerahkan kepada orang miskin. Kak Anthon mengajak jemaat mungkin ada "kekayaan" yang membuat jemaat tidak bisa, mengikuti Yesus. Entah itu kekayaan: kesukuan, sinode gereja yang jadi kebanggaan, dll. Sehingga demi kesukuan itu membuat mereka saling dendam dengan suku lain, saling bantai dengan gereja lain, seperti yang pernah terjadi di bulan Oktober 2021
Sesi terakhir adalah sesi Alumni dan TP3, mengambil tema “ Bagaimana Menjadi Alumni yang tetap setia” diikuti oleh 12 orang alumni, melalui sesi ini, alumni diingatkan untuk menjaga identitasnya sebagai anak Tuhan, serta pentingnya menjaga hubungan pribadi dengan Tuhan dan memiliki teman perjalanan rohani. Pada sesi terakhir, yaitu sesi TP3 dan alumni, kami berdiskusi tentang masalah yang terjadi pada pelayanan dan membicarakan arah pelayanan ke depan.
Sharing Meni Sihite alumni dan anggota TP3 . Traveling kali ini sangat memberkati kami, menjawab kebutuhan dari pergumulan kami selama ini dalam mengerjakan pelayanan di Yahukimo. Alumni didorong untuk mengerjakan pelayanan dengan sungguh-sungguh, berpengharapan untuk mengerjakan pelayanan di waktu yang akan datang, menjadi berkat di dalam keluarga, gereja dan pekerjaan. Siswa juga didorong untuk meninggalkan dosa, melepaskan dendam dan kebencian, mengasihi sesama dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kami sangat berharap tahun depan kami dapat dikunjungi lagi.
Sharing Julia dan Nihyer, alumni dan anggota TP3, kami sangat bersyukur melihat bagaimana Tuhan begitu ajaib memelihara misi-Nya melalui traveling kali ini. Menghadapi segala situasi dan kondisi pelayanan di Yahukimo selama 3 tahun terakhir menjadi pergumulan berat bagi kami. Di tengah segala keterbatasan, perbedaan sudut pandang dan beban pergumulan pribadi serta keluarga terkadang membuat kami ingin menyerah dengan pelayanan yang Tuhan percayakan. Namun dalam pelayanan pemuridan dan penginjilan yang kami kerjakan, kami justru semakin dikuatkan, diteguhkan, dibekali, dikobarkan lagi semangatnya serta terus ditantang untuk tidak menyerah melalui setiap sesi yang disampaikan Kak Anthon dan kak Yanti. Terima kasih untuk dukungan serta doa-doanya selama ini bagi pelayanan kami.