more"/> more">
Momen mensyukuri 23 tahun atas pemeliharaan Tuhan pada pelayanan pemuridan Perkantas Mataram dilakukan di awal bulan Oktober. Kak Anthon yang mulanya diundang untuk menjadi pembicara pada 1 Oktober datang lebih awal untuk koordinasi pelayanan.
Hari pertama digunakan untuk pembahasan kondisi pemuridan Sumbawa, mengatur kembali strategi terkait kebutuhan pembimbing (PKK), kegerakan pelayanan alumni dan efektivitas travelling setiap bulan. Pertemuan ini mengubah banyak hal dalam travelling demi efisiensi waktu dan efektivitas pelayanan. Doakan agar muncul mahasiswa dan alumni yang bisa membimbing mahasiswa selama masa masa kuliah mereka sehingga bisa regenerasi di waktu selanjutnya.
"Kamu harus bertahan, kamu tidak boleh mundur dengan keadaan yang menyergap, kondisi keuangan orangtua, persoalan kampus, pekerjaan dan banyak hal yang seperti sulit diatasi, kamu harus tetap mengerjakan pemuridan", kalimat itu menjadi salah satu dorongan yang disampaikan Kak Anthon dalam pembinaan seluruh pengurus. Ibaratnya komponen adalah pintu-pintu yang harus menjaga agar virus tidak masuk ke dalam rumah (ke dalam tubuh pelayanan). Tidak ada satupun orang/komponen yang merasa lebih hebat atau lebih lemah. Semua karena pertolongan Tuhan.
Dalam kesempatan yang lain, kak Anthon membicarakan bersama Staf terkait hal pengaturan strategi di komponen dan memaksimalkan potensi masing-masing untuk kegerakan pemuridan dan pengembangan diri.
Travelling kali ini diatur dengan baik sehingga semua komponen mendapatkan bagian untuk berbincang hati ke hati dengan kak Anthon sebagai pendamping pelayanan Mataram. Bersyukur untuk kehadiran board yang sangat membantu dalam memikirkan pelayanan pemuridan di Mataram, juga menyediakan waktu untuk fellowship bersama dan sharing pelayanan yang ada.
"EBEN-HAEZER", tema ucapan syukur 23 tahun pelayanan Mataram, menjadi tema dan pertemuan terakhir dengan kak Anthon. Eben-haezer tidak hanya sekadar mengingat Allah yang menolong sejauh ini, tetapi juga Eben-haezer sebagai ajakan pertobatan, meninggalkan dosa yang menghalangi melayani Allah lebih jauh. Lebih totalitas. Lebih mati-matian. Tuhan Memberkati