more"/> more">
”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia, Imanuel yang berarti: Allah menyertai kita.” (Matius 1:23)
Oleh Syahsapdya Agapeatama Sasmita, S.Psi*)
Kelahiran Yesus Kristus adalah jawaban terhadapmasalah serius yang dialami oleh umat manusia yang terpuruk dalam kubangan dosa-dosa yang membuathubungan manusia dengan Allah menjadi putus sama sekali. Manusia mengalami kekacauan dalam hidupnya, kehilangan makna hidup dan arah perjalanan hidup yangtidak jelas. Peristiwa kelahiran Yesus Kristus yang terjadi kira-kira 2000 tahun silam merupakan perwujudan janji Allah yang sebelumnya telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yes. 7:14). Inilah kepastian yang hendak diberikan Allah kepada umat manusia. Bahwa keselamatan itu sudah disediakan Allah bagi umatmanusia. Keselamatan itu menjadi harapan mendasar dan terbesar bagi manusia untuk melanjutkan, mengelola dan menjalankan kehidupannya di dunia ini dengan kepastian yang absolut.
Allah hendak menyatakan bahwa kehadiran-Nya saat ini akan selalu ada di sepanjang jalan kehidupan kitasampai pada kesudahannya. Allah menegaskan kepada kita untuk jangan lagi takut dengan semua bahaya dan ancaman sebab “Aku menyertaimu senantiasa”. Allah hendak mengingatkan kita agar tetap semangat dan kuat untuk berjalan dalam gelombang kehidupan yang penuh ketidakpastian. Inilah janji mutlak dari kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus itu. Allah mau berkomitmen untuk memberikan kepastian bagi setiap umat-Nya dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan turbulensi dan ketidakpastian.
Immanuel, yang artinya Allah menyertai kita, menjadi jawaban yang sangat penting di tengah situasi dan kondisi yang tidak menentu saat ini, bahwa sesungguhnya Allah sedang bersama kita semua dalam menghadapipergumulan dan kekhawatiran sebagai dampak dari ketidakpastian. Allah beserta kita, artinya kita tidak boleh kehilangan harapan hanya karena kepanikan, kekhawatiran dan ketakutan akan masa depan. Sebabsemua itu hanya akan membuat kita tidak akan pernah mampu mendapatkan kepastian penyertaan dan pemeliharaan yang absolut dari Allah dalam diri Yesus Kristus. Bagi kita yang meyakini dan memercayai, janji penyertaan Allah akan berlaku atas kita secara pribadi, keluarga dan seluruh komunitas kita tanpa terkecuali.
Merespons janji penyertaan Allah menjadi kunci agar ketidakpastian dapat dihalau dan digantikan dengan kepastian. Inilah dasar harapan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sebab harapan akan kepastian dan keselamatan hidup menjadi sumber energi, kekuatan, inspirasi dan motivasi untuk tidak lagi lengah, menyerah dan lalai dalam segala hal dan situasi. Memaknai secara sederhana dan parktis pesan Natal “Allah menyertai kita”, berarti menghadirkan Imanuel itu di tengah kehidupan keseharian dengan tidak berkubang dalam kekhawatiran secara terus menerus akan hari depan yang tidak pasti. Tidak saja bagi diri sendiri tetapi kita juga dapat menguatkan orang-orang sekitar kita ketika mereka sedang dirundung kekhawatiran. Percayalah Allah akan memampukan dan menyelamatkan kita semua.(* Penulis melayani pelayanan multimedia di Perkantas Malang)