Alumni dan kaum intelektual merupakan bagian penting dalam pergerakan pemuridan di Batam. Allah memulai dan menjaga pelayanan ini melalui alumni-alumni yang merindukan kaum intelektual dimenangkan bagi Kristus di kota Batam. Hal itu yang direfleksikan oleh Kak Victor dan Kak Rino (Staf Perkantas Batam). Bulan Mei lalu, tepatnya pada tanggal 16-19 Mei, Kak Victor yang merupakan staf dari Perkantas Malang, melakukan traveling ke Perkantas Batam. Ada beberapa pembinaan yang dilakukan.
Pertama, pembinaan staf dengan tema “Self-development as a Staf Worker”. Kak Victor membukakan kembali kebenaran bahwa spiritualitas yang utuh dapat dibangun dengan terus melekat pada pokok anggur, seperti dalam Yohanes 15:4-6. Tuhan membentuk spiritualitas kita melalui manusia (Ams. 27:17), melalui keadaan (Rm. 8:28), dan melalui disiplin rohani (2Tim 4:7). Kak Victor mendorong agar staf terus memiliki self-study agar dapat berkembang.
Kedua, pembinaan bersama pengurus alumni. Kak Victor membukakan dari Kisah Para Rasul 19:1-12, tentang Paulus sewaktu berada di Efesus. Walaupun ada orang-orang yang tidak mau menerima Injil dan bertobat, Paulus tidak kehilangan akal dan mencoba cara lain dengan mengajar di sekolah Tiranus. Hal ini ternyata berhasil, karena melalui alumni-alumni dari sekolah Tiranus dan Paulus sendiri, semua penduduk Asia dapat mendengarkan Firman Tuhan. Di situlah Kak Victor membawa peserta untuk melihat bahwa pelayanan alumni adalah fase di mana fokus hidup tidak hanya soal memelihara spiritualitas, tetapi perlu membangun partisipasi aktif dan konstruktif dalam berbagai pelayanan Kristiani dan juga persoalan kemasyarakatan. Bersyukur akan adanya kolaborasi pelayanan antara alumni Perkantas yang dibina dari berbagai kota yang berbeda. Hal tersebut memberi warna tersendiri untuk pelayanan kota Batam. Setiap alumni menyumbangkan tak hanya semangat tetapi juga keunikan-keunikan yang memperkaya pelayanan.
Ketiga, Kak Victor membawa renungan di Ibadah Minggu saat acara evaluasi pelayanan semester satu. Kak Victor mengambil dari 1 Korintus 4:1-2 untuk memaparkan tentang Paulus yang ingin dikenang sebagai hamba Kristus. Paulus mengakui bahwa dia ada di bawah otoritas tertinggi, yaitu Kristus itu sendiri. Baginya itu adalah suatu kehormatan. Sesi evaluasi semester satu ini rupanya menjadi pengingat akan Allah yang berdaulat dan berotoritas atas Perkantas Batam. "Apa yang kamu syukuri dalam pelayanan di tempat ini?" tanya Kak Victor ketika dalam perjalanan pulang. Kak Rino pun menjawab "Puji Tuhan, Kang. Kemarin waktu kita evaluasi tengah tahun, saya disadarkan bahwa yang melayani di Batam sekarang sudah ada paling tidak empat generasi yang dihasilkan dari pemuridan".
