more"/> more">
Kenaikan harga dan ekonomi yang sulit. Lapangan pekerjaan yang sulit. Keinginan menikah. Kebutuhan keluarga. Harga makin mahal. Banyak tantangan dihadapi oleh seseorang ketika mereka memasuki dunia alumni. Namun di tengah tantangan yang ada, apa yang menjadi panggilan utama bagi seorang alumni?
Weekend Alumni Bersama (WAB) tahun 2024 ini mengangkat tema Glorifying God in Our Family and Workplace, sebagai salah satu cara menjawab kebutuhan para alumni di komponen Perkantas Jatim untuk mengerti tujuan utama kehadiran mereka di dunia alumni. Acara ini sengaja diadakan pada hari Sabtu dan Minggu di tanggal 14-15 September agar para alumni yang sudah bekerja dapat ikut serta, sekaligus memboyong keluarga mereka. Sebanyak 175 alumni dewasa dan 19 anak mengikuti acara ini. Mereka semua datang dari Surabaya, Malang, Kediri/Tulungagung, Jember, Banyuwangi, dan Mojokerto. Terdapat juga alumni yang jauh-jauh datang dari Denpasar dan Semarang.
Lokasi pelaksanaan WAB 2024 masih sama seperti dua tahun sebelumnya, yaitu di Arayanna Hotel & Resort, Trawas. Uniknya, terdapat lonjakan peserta yang berasal dari alumni-alumni muda, yaitu para fresh-graduate atau pun yang masih tergolong alumni muda (baru 1-3 tahun sejak lulus kuliah). Alhasil, peserta yang biasanya menginap di kamar hotel, di WAB ini para alumni muda banyak menginap di glamping.
Memuliakan Allah dan menjadi berkat baik di dalam keluarga, dalam pengelolaan uang dan dalam pekerjaan. Itulah pesan utama yang diberikan Pak Peter Jacobs sebagai pembicara semua sesi utama dari Sabtu-Minggu. Sejumlah alumni melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat diskusi di dalam sesi makin seru dan dinamis.
“Kalau Bapak dan Ibu tidak pernah berselisih paham, jangan-jangan Bapak dan Ibu tidak pernah komunikasi sama sekali. Jadi selisih paham itu wajar, tinggal bagaimana bisa membicarakannya dengan baik,” ucap Pak Jacobs. Secara khusus, Pak Jacobs menekankan bahwa anak-anak akan menyaksikan Kristus lewat relasi orang tua mereka, sehingga suami dan istri harus sungguh-sungguh hidup di bawah ketundukkan pada Kristus. Pembicara juga banyak membagikan pengalaman hidupnya yang menguatkan, terutama tentang “setia pada perkara-perkara kecil”. Ketika membagikan soal pekerjaan, Pak Jacobs mengajak peserta untuk terus mengingat bahwa setiap pekerjaan harus digunakan untuk menyatakan Kerajaan Allah.
Harapannya, setelah para alumni pulang, mereka dapat kembali ke rutinitas masing-masing dengan semangat baru, yaitu semangat memuliakan Allah dan bertanggungjawab atas pemberian-Nya. Selain itu, para alumni muda juga mendapatkan bekal yang cukup untuk menghadapi dunia pekerjaan yang masih baru bagi mereka, dan ketika memasuki dunia pernikahan.