more"/> more">
oleh Perkantas Jawa Timur: 05-08-2014
Hampir tiap hari media menyuguhkan budaya hedonis seperti menyajikan aneka kue yang menarik untuk kita cicipi. Ada banyak iklan barang-barang mewah yang menawarkan kenyamanan dan reputasi berkelas bagi pembelinya. Tak jarang, para selebritis dan sosialita memamerkan koleksi tas, sepatu, atau aksesorisnya yang harganya jauh dari gaji per bulan seorang karyawan biasa. Banyak orang tergiur untuk melakukan hal yang sama jika ada kesempatan memiliki uang. Ada kecenderungan yang menunjukan bahwa apa yang dipakai atau digunakan menunjukan siapa mereka.
Karena itu Simple Life Style (gaya hidup sederhana) menjadi sebuah kehidupan yang semakin langka di zaman konsumerisme saat ini. Hidup sederhana, hidup bukan berfokus pada kepemilkan atau pada merk tertentu. Membeli barang berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Karena memiliki banyak perabotan berarti juga membutuhkan waktu, tenaga, uang untuk merawat perabotan tersebut. Sehingga ada banyak hal yang bisa dihemat. Bukan berarti kita tidak menggunakan AC, sepeda motor, mobil, atau barang lain yang harganya tidak murah. Jika barang itu dapat mengefektifkan pelayanan, pasti kita membutuhkannya, sesuai kemampuan kita untuk membelinya.
Menjadi murid Yesus Kristus berarti menghidupi pola pikir, kebiasaan, gaya hidup yang serupa dengan Kristus. “Anak Manusia tidak pernah punya tempat untuk menaruh kepalaNya”. Bahkan ketika ia mengutus murid-murid untuk praktek pelayanan, Ia juga memerintahkan mereka tidak membawa bekal berlebihan supaya mereka dapat belajar bergantung kepada Allah. Yesus Kristus hidup berfokus menyelesaikan misi dari Bapa-Nya.
Apakah fokus hidup kita pada pengejaran kepemilikan barang-barang tertentu atau kenyamanan hidup atau pada misi Allah agar kerajaan-Nya dihadirkan? Fokus itu akan menentukan bagaimana seseorang menggunakan waktu, tenaga, pikiran, uang, juga menentukan pilihan-pilihan liburan yang akan digunakan. Kiranya Perkantas (Surabaya) yang telah mengerjakan pemuridan selama kurang lebih 41 tahun dapat terus menghasilkan orang-orang yang tidak salah dalam menentukan fokus hidupnya. Selamat HUT Perkantas Surabaya ke 41.
Wahyu Dwijayati,M.Div
Pemimpin Cabang Perkantas Jawa Timur