more"/> more">
oleh Perkantas Jawa Timur: 16-06-2015
Salam sejahtera bagi pembaca MURID,
Di pertengahan abad ke 19, seorang rektor di salah satu kampus Oxford yang paling prestise memanggil 3 murid terbaik di Oxford untuk pergi ke tempat yang miskin di London dan memikirkan solusinya. Ketiga murid ini sangat kaget menyaksikan hadirnya banyak orang yang sangat miskin di tengah-tengah London yang sangat kaya. Apa yang mereka lihat menggelisahkan hati, membuat marah dan bertanya mengapa manusia harus hidup dan diperlakukan seperti itu. Meski di kelas mereka ahli dalam ilmu ekonomi, tetapi berhadapan dengan fakta kemiskinan mereka tidak berdaya mengimplementasikan ilmunya tersebut. Pengalaman di daerah miskin membuat mereka berpikir dan berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi perubahan kondisi daerah tersebut.
Pemuridan yang kita kerjakan bukan untuk menghasilkan orang-orang yang mahir dalam doktrin atau tahu soal-soal Alkitab. Namun pemuridan diharapkan menghasilkan murid-murid yang berhati Kristus, yang kelak dapat mengimplementasikan keilmuan dan keimanannya untuk menjawab tantangan dunia dan mengatasi berbagai persoalan dalam masyarakat, bangsa dan negara. Karena itu mission trip seperti Misi Kalimantan bisa menjadi salah satu latihan bagi mahasiswa di akhir pembinaan untuk belajar mengasah hati, pikiran dan menerapkan keilmuan dan pemuridan yang mereka dapat. Sudahkan hasil binaan Perkantas telah mengimplementasikannya menjadi berkat bagi bangsa ini atau justru sibuk mengurus dan memperkaya diri sendiri? Mari kita terus mendoakan Perkantas Nasional di usianya yang ke-44 tahun terus menghasilkan orang-orang jadi berkat di berbagai bidang. Dirgahayu Perkantas Indonesia.
�
Wahyu Dwijayanti, SKM., M.Div.
Pimpinan Cabang Perkantas Jawa Timur
�
BACA DAN DOWNLOAD :