more"/> more">
Bagi Indonesia Ku Bawa Doaku
Memasuki usia kemerdekaannya yang ke-75 tahun, Bangsa kita menghadapi badai tantangan yang sangat berat. Baru saja negeri ini akan mulai menata banyak aspek kehidupan bangsa, badai pandemi Covid-19 sudah menerpa dan menggoncang negeri ini. Dampak dari badai Covid-19 ini tentu saja sudah meluluh-lantakan banyak bidang kehidupan negeri ini. Faktor ekonomi adalah faktor yang paling terdampak pandemi Covid-19 ini.
Belum lagi bidang-bidang kehidupan yang lain. Lalu, apakah Indonesia sudah kehilangan harapannya untuk bangkit dan menjadi bangsa yang menang? Tentu saja! Di dalam belas kasihan Tuhan, kita masih memiliki pengharapan! Hari Doa Puasa Nasional tahun ini mengangkat tema Bagi Indonesia Kubawa Doaku, mengajak setiap komponen pelayanan untuk bersyafaat dan memohon campur tangan Tuhan agar Indonesia tidak makin terpuruk, tetapi bangkit dan menang atas semua masalah yang ada. Berikut Sharing pelayanan HDPN di Kota-kota Regional Jatim
Tulungagung
Bersyukur untuk Hari Doa Puasa Nasional (HDPN) siswa Tulungagung boleh dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2020 dihadiri oleh 34 peserta dengan Kak Danik Widiastuti sebagai pembicara. HDPN ini bertujuan untuk membangun kehidupan doa, di tengah pandemi di negara Indonesia. Bersyukur siswa baru dari SMP Negeri, SMA Negeri maupun Swasta, SMK, dan dua guru agama Kristen boleh bergabung dalam HDPN tahun 2020 ini.
Kediri
Bersyukur komponen Mahasiswa Perkantas Kediri yang boleh melaksanakan HDPN pada Minggu, 16 Agustus 2020 bertema Untuk Indonesia Ku Bawa Doaku dengan Kak Akhung sebagai pembicara. Pada HDPN tahun ini dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri oleh 23 peserta. Renungan Firman Tuhan yang disampaikan dari Yesaya 1:10-20, mengajak kami kembali diingatkan untuk menjadi murid Kristus secara utuh yaitu dengan membangun relasi secara pribadi dengan Tuhan dan mengaplikasikan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Melalui hal ini, peserta didorong untuk mempunyai sikap peduli terhadap isu-isu yang sedang terjadi di bangsa Indonesia serta mau terlibat secara langsung dalam mengatasi isu-isu yang ada, baik dengan cara mendoakan, berbagi, peka ketika melihat orang yang sedang lemah dan tertindas. Biarlah melalui perenungan Firman Tuhan pada HDPN tahun 2020 ini menjadikan mahasiswa semakin peka dan sadar akan kondisi yang terjadi di Bangsa Indonesia ini, serta biarlah mahasiswa dapat menjadi saksi Kristus di tengah-tengah bangsa ini.
Banyuwangi
Hari Doa Puasa Nasional Perkantas Banyuwangi dilaksanakan hari Kamis, tanggal 20 Agustus 2020. Peserta diikuti oleh BPR, Staf, dan siswa SMP/SMA di Banyuwangi. Pembicara persekutuan doa puasa ini adalah Gerald Meyer, yang merupakan associate staf. Kami diingatkan untuk membangun kebiasaan doa dan kepeduliam bagi bangsa dan Negara. Ke depannya follow up yang akan dilaksanakan berupa terus menyuarakan di setiap KTB dan persekutuan sekolah untuk berdoa supaya siswa bersumbangsih bagi kemajuan bangsa.
Jember
Pelaksanaan HDPN, di Jember, dilaksanakan pada 21 Agustus 2020 dengan Permaker (Persekutuan Mahasiswa Kristen Jember) sebagai pelaksana. Rangkaian acara HDPN diawali dengan puasa yang di mulai pukul 6 pagi hingga pukul 5 sore. Dalam waktu-waktu puasa tersebut, Permaker mengajak seluruh komponen untuk terlibat dalam gerakan doa berantai. Ada 35 orang dari komponen siswa, mahasiswa, alumni, staf dan pengurus BPR, yang terlibat dalam gerakan doa berantai ini. Tiap orang mendoakan dua topik doa tentang bidang-bidang strategis seperti politik Indonesia, ekonomi, kesehatan, dan lain sebagainya.
Kemudian, HDPN dilanjutkan dengan ibadah doa pada pukul 5 sore. Persekutuan doa ini dilakukan secara online dengan media Zoom. Dalam persekutuan ini, Yusuf Deswanto membagikan renungan dengan tema “Stand in The Gap” yang terambil dari Yehezkiel 22:30. Melalui renungan yang disampaikan, Yusuf Deswanto mengingatkan bahwa setiap umat percaya dipanggil untuk berdiri di “celah reruntuhan tembok” bangsa ini dengan bersyafaat di hadapan Tuhan. Selanjutnya, Seluruh peserta dibagi ke dalam 6 kelompok untuk mendoakan beberapa pokok doa. Peserta yang terlibat dalam persekutuan HDPN ini ada 41 orang.
Kami bersyukur persekutuan doa HDPN ini bisa diikuti beberapa pemuda gereja dan mahasiswa PMK kampus. Kami berdoa kiranya HDPN ini menjadi awal yang baik untuk kami membangun jejaring doa dengan pemuda gereja dan PMK kampus. Kami juga berharap kiranya seluruh peserta makin diinspirasi untuk mau terlibat bersyafaat dan membangun Indonesia melalui setiap bidang yang dipercayakan.