more"/> more">
Kezia Nadella Julistian
Dewasa ini, media sosial menjadi sesuatu yang dianggap sangat penting bagi sebagian besar orang. Banyak diantara mereka menggunakannya sebagai wadah yang fleksibel untuk menuangkan ide, gagasan dan ekspresi mereka. Konten yang disuguhkan juga sangat beragam. Mulai dari hobi, informasi terkini, kegiatan sehari-hari dan masih banyak yang lainnya. Semua kalangan bisa menemukan konten kesukaan mereka meskipun tidak sedikit juga konten yang berbau negatif. Tak heran jika hal itu membuat media sosial bukan hanya sekedar menjadi kebutuhan tambahan, melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar orang.
Selain menjadi wadah favorit setiap kalangan, ternyata media sosial juga sangat efektif digunakan untuk mempromosikan event, jasa atau produk komersial sebagai ladang penghasilan. Orang berlomba-lomba membuat konten yang kreatif untuk menarik perhatian konsumen. Sarana yang ada seperti TikTok, Instagram, Youtube dan yang lainnya dapat diakses secara gratis untuk menampilkan sesuatu yang dianggap kekinian oleh kalangan milenial. Terlebih pada masa pandemi ini, beberapa individu lebih memilih berjualan secara online atau menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran produk dan jasa pada instansi/perusahaan mereka.
Tidak hanya berhenti pada sarana promosi, golongan tertentu juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana dalam melayani. Anak-anak Kristen ternyata tidak mau kalah untuk mempromosikan kasih karunia Allah melalui konten. Hal ini dapat berupa konten cover lagu rohani, kata-kata motivasi, ayat-ayat Alkitab dan juga berbagi pengalaman pribadi mereka mengenal Kristus. Di sinilah nyata bahwa pekabaran Injil dan pekerjaan Allah tidak bisa dihalangi atau dibatasi oleh apapun. Bahkan, pada salah satu konten yang ada pada TikTok disuguhkan satu konten anak Tuhan yang mau mendoakan setiap orang yang memerlukan dukungan doa. Kekinian ternyata juga bisa membawa kemuliaan Allah dan merangkul banyak jiwa datang kepada-Nya.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana dengan kita? Apakah kita juga bersedia menjadi agen untuk mempromosikan kasih karunia Allah melalui media sosial? Berapapun usia kita hari ini dan media sosial apapun yang kita gunakan, kita harus tetap menjadi berkat bagi banyak orang. Tampilan konten pada sosial media kita sangat besar pengaruhnya bagi setiap orang yang melihat. Jangan sampai itu menjadi batu sandungan yang makin meredupkan kehidupan orang lain. Tuhan memberkati
(*Penulis mahasiswa tingkat akhir di ITATS Surabaya)
Ilustrasi gambar diambli dari https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2018/02