more"/> more">
Allah bekerja dengan luar biasa di universitas seluruh dunia, dan Ia juga mengundang kita
untuk mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya itu melalui doa. Inilah kegerakan yang dikerjakan oleh IFES World dan gaungnya terasa hingga ke seluruh dunia. World Student Day atau lebih ikenal Doa IFES, pada tahun ini mengambil tema secara serentak yaitu “Far and Near” dilatar belakangi oleh kondisi dimana kita sedang saling berjauhan karena dibatasi oleh ruang karena pandemi sedang melanda dunia, namun melalui tema ini kita diajak untuk tetap dekat dalam satu nafas doa. Berdoa bagi gerakan pelayanan mahasiswa di dunia yang mengerjakan misi Allah.
Misi untuk membawa mereka yang “jauh” menjadi “dekat” kepada Allah. Semua kegiatan Doa IFES di masing-masing kota dipakai sebagai momentum untuk membangkitkan kegerakan doa mahasiswa dan semua dilakukan secara online. Berikut liputan kegiatan Doa IFES di 5 kota.
Surabaya
Doa IFES tahun ini diadakan pada tanggal 16 Oktober, menjelang hari H panitia membagikan pokok doa tiap harinya dan juga terdapat kelompok doa yang terlaksana 2 kali sebelum hari H doa IFES. Rangkaian kegiatan pada saat hari H sendiri terdiri dari praise and worship, berdoa bagi bangsa, doa bagi kampus-kampus dan misi dalam break out room, dan sharing firman Tuhan. Kegiatan ini diikuti sekitar 220 orang yang terdiri dari staf, panitia,dan mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya, serta dari luar pulau jawa. Pembicara adalah staf perkantas yaitu Kak Ricky dan ditemani dengan Kak Seliy dari PMK Kota Surabaya. Acara dikemas dalam bible talks sehingga lebih menarik. Doakan agar setiap mahasiswa yang hadir dalam Doa IFES agar terus saling mendoakan dan doakan untuk PMK Kota yang akan mem- follow up mereka.
Kediri
Bersyukur untuk kegiatan Doa IFES pada tanggal 16 Oktober 2020 yang diikuti oleh kurang lebih 67 peserta dari 8 Kampus yang dilayani di kota kediri dan sekitarnya. Pembicara Kak Yogi (Staf Perkantas Malang) mengajak peserta belajar melalui Firman Tuhan dalam Efesus 2 : 11 – 22, mengingatkan bahwa kita semua adalah satu-kesatuan dalam Kristus apapun ras, suku dan bangsanya tetaplah satu dalam Kristus dan telah menerima karya pendamaian dengan seluruh bangsa melalui darah Kristus. Misi Allah belum selesai dan tidak akan berhenti untuk menyatakan pendamaian itu, maka kita yang adalah orang-orang pilihan harus melanjutkan misi Allah menyatakan damai itu melalui kasih dan kepedulian. Melalui perenungan ini mahasiswa diarahkan untuk memiliki hati yang mau tunduk dan bersedia mendoakan orang-orang yang tidak satu ras, suku dan bangsa dengan kita. Biarlah melalui acara Doa IFES pada tahun ini, mahasiswa semakin diteguhkan untuk tetap menyatakan perdamaian, kasih dan kepedulian kepada semua orang.
Malang
Rangkaian doa ini dimulai dari tanggal 21 September – 15 Oktober, dimana gerakan doa dilakukan secara pribadi, pokok doa dikirim kepada adik-adik KTB, PMK kampus yang didampingi. Selanjutnya pada 15 Oktober kami melakukan puasa bersama dan puncak acara pada 16 Oktober. Melalui Firman yang disharingkan oleh Kak Rabea ( Staf Perkantas NTT), mengingatkan pentingnya berdoa bagi pelayanan siswa-mahasiswa secara global dan lokal. Lewat doa kita terhubung satu sama lain sebagai satu tubuh Kristus. Doa juga menandakan bahwa sebagai tubuh Kristus kita saling memperhatikan dan saling mengasihi lewat doa. Bersyukur doa IFES ini, dihadiri kurang lebih 26 orang. Doakan follow up kegerakan doa bersama setelah acara ini.
Mataram
Bersyukur untuk doa IFES yang dilakukan pada tanggal 18 Oktobe,r diikuti 15 peserta melalui aplikasi Google Meet. Firman Tuhan yang disampaikan oleh Kak Lidya Wurru diambil dari Yohanes 15:7 mengajak peserta untuk berdoa sesuai dengan Firman Tuhan sehingga tidak membuat kita mudah untuk bosan berdoa. Kebosanan berdoa sering melanda setiap orang Kristen karena berbagai alasan, hal ini disebabkan karena kita tidak melekat (tinggal) pada FirmanNya dan tidak berdoa menggunakan Alkitab. Kita berdoa menunggu mood, karena sudah terlalu sering berdoa namun tak kunjung terjawab. Lagipula doa yang kita ucapkan terlalu banyak menyebabkan kita terlalu banyak bicara dan Firman Tuhan tertutup, suara Allah tidak terdengar.
Jember
Sama halnya dengan persekutuan mahasiswa di kota maupun negara lain, Permaker melaksanakan Hari Doa Mahasiswa sedunia ini pada tanggal 16 Oktober 2020. Edowin Sianipar (Staf Mahasiswa) selaku pembicara mengingatkan, mahasiswa dan alumni sebagai orang percaya di dalam Kristus, mereka juga telah diperdamaikan dengan Allah. maka tidak ada lagi menganggap yang seorang lebih baik daripada yang lain. Sebaliknya kita harus bersatu menjadi “bangunan bait Allah” yang mencerminkan kehadiran Allah bagi dunia. Dengan semangat kesatuan inilah kita dapat bersatu hati untuk berdoa.
Pokok doa dari berbagai gerakan pelayanan mahasiswa ini menggambarkan kondisi tantangan dan pergumulan pelayanan mahasiswa di banyak negara. Pokok-pokok doa tersebut menyadarkan kami bahwa bukan hanya kami yang berjuang menjangkau dan memuridkan mahasiswa. Tuhan menaruh visi yang sama dalam diri banyak mahasiswa di berbagai belahan dunia. Hal ini menjadi semangat dan kekuatan untuk terus setia mengerjakan misi Allah bagi dunia melalui mahasiswa. Doakan Permaker dan seluruh Persekutuan Mahasiswa Kristen di kota-kota lain supaya tetap bersatu dan berjuang dalam mengerjakan misi-Nya. Amin.