more"/> more">
Mahasiswa Kristen adalah generasi penerus bangsa, yang kelak akan menjadi berkat melalui profesi mereka bagi keluarga, gereja, bangsa, negara, dan dunia. Oleh karena itu diperlukan hati yang terbeban untuk mempersiapkan seorang murid yang berkarakter Kristus. Kamp pemuridan yang ketiga ini diberi tema: “Bertumbuh, berjuang dan bertahan”, dengan dasar firman Tuhan dari kitab Efesus. Ada pun sasaran dari kamp ini adalah mahasiswa binaan dengan profil petobat baru dan murid dengan tujuan supaya mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh dengan meninggalkan dosa pribadi dan komunal sebagai tanda kemenangan bersama Tuhan, juga membangun kehidupan seorang murid yang berkarakter Kristus, rela membayar harga dan memiliki hati untuk memuridkan kembali, dan memiliki hati seorang hamba.
Kamp ini berlangsung dari tanggal 17-19 Juni 2022, bertempat di aula rumah persekutuan Jayapura secara onsite dan online dengan diikuti oleh 64 orang peserta, baik dari Jayapura, Wamena, Nabire, Biak dan Timika. Dalam kamp ini dilayani oleh Kak Anthon Katobba dan Kak Wahyu Dwijayati, staf Perkantas Surabaya. Rangkaian acara kamp dimulai dengan ibadah pembukaan dengan eksposisi dari Efesus yang mengingatkan semua peserta tentang identitas seseorang yang telah dipilih oleh Allah. Sedangkan pada eksposisi kedua, dibagi dalam dua kelompok kapita selekta petobat baru dan murid, dalam setiap sesi kami diajak untuk sharing kelompok, scripture engagement, saat teduh bersama, dan acara kebersamaan di pantai.
Kami bersyukur untuk dukungan doa, dana, dan tenaga dari setiap donatur, kakak-kakak alumni, para board, pengurus mahasiswa kristen Jayapura, panitia, dan staf baik di daerah maupun di Jayapura yang telah mendukung kegiatan ini dari persiapan hingga akhir kamp dapat berjalan dengan baik. Doakan supaya melalui kamp ini akan semakin banyak murid yang berkarakter Kristus dan memiliki kerelaan untuk memuridkan, menjaga pertumbuhan rohani, mampu berjuang, dan bertahan di tengah tantangan zaman. Doakan juga agar pengurus tetap semangat dan semua peserta menjadi berkat dan terus berkobar ketika mereka sudah kembali ke kampus, lingkungan, dan ke kota masing-masing. Kiranya Tuhan menolong pelayanan mahasiswa di Papua tetap berjalan dan dapat menjangkau banyak jiwa.
Terpujilah Tuhan.(hs)