more"/> more">
Kabar Ladang Alumni Surabaya - Malam Doa Alumni: “Allahku, Jangan Tinggalkan Aku”
Last Updated : Feb 27, 2025  |  Created by : Administrator  |  133 views

Pada Jumat, 14 Februari 2025 lalu, Rumah Pemuridan Perkantas Jatim kembali dipenuhi kehangatan dan semangat doa. Sebanyak 73 peserta yang terdiri dari alumni, staf, dan beberapa mahasiswa berkumpul untuk mengikuti acara Malam Doa Alumni yang mengangkat tema “Allahku, Jangan Tinggalkan Aku”. Acara ini berlangsung mulai pukul 18.00 WIB dan diisi dengan pujian penyembahan, perenungan firman dan doa bersama.

Melalui acara ini, para alumni diundang untuk bersatu hati dalam doa, serta mengingatkan kembali pentingnya keterlibatan orang Kristen dalam gerakan doa, khususnya untuk pelayanan dan bangsa Indonesia. Di tengah dinamika kehidupan yang semakin kompleks, tantangan kehidupan yang merajalela dan makin menekan, acara ini menjadi momen refleksi rohani yang mendalam bagi setiap peserta.

Acara dimulai dengan pujian dan penyembahan yang membawa suasana hati peserta untuk berfokus kepada Tuhan. Sesi pujian dan penyembahan juga diselingi dengan doa-doa. Kemudian, Kak Wahyu Dwijayati atau yang akrab disapa Kak Yanti menyampaikan khotbah dari Mazmur 22. Dalam khotbahnya, Kak Yanti menyampaikan sebuah pemahaman baru, bahwa selama ini sebagai orang Kristen, kita belum benar-benar menyediakan ruang untuk meratap.

"Dari Mazmur 22 ini kita akan belajar bagaimana ratapan kita menjadi kesempatan untuk mengenal pribadi Allah dan bahkan menjadi pujian kemenangan,” ujar Kak Yanti. Namun seringkali, kita menjadi kecil hati ketika doa-doa kita nampaknya “sia-sia” karena tidak ada jawaban yang jelas. Maka, Kak Yanti membawa peserta untuk menatap pada Salib Kristus. Penyelesaian dari krisis itu sendiri mungkin belum datang, tetapi pembebasan dari perasaan ditinggalkan oleh Tuhan di tengah krisis itu menjadi milik kita karena Kristus yang menanggung beban “ditinggalkan oleh Allah” ketika berada di kayu salib. Yesus menggenapi kalimat "Engkau telah menjawab Aku" (ay. 22) yang ditulis oleh Daud. Itulah yang menjadi kekuatan dan sukacita kita, karena kita bisa menggantungkan doa-doa kita pada Yesus yang telah menang melalui karya salib-Nya.

Sesi doa syafaat dilakukan bersama-sama dalam kelompok-kelompok doa. Di dalam kelompok itu, peserta menaikkan beberapa pokok doa yang didoakan meliputi pelayanan Perkantas Jatim, kebutuhan para alumni dan mahasiswa, serta kondisi bangsa Indonesia yang membutuhkan perhatian dan pertolongan Tuhan. Sebelum pulang, para peserta juga saling berbagi cerita singkat mengenai pergumulan masing-masing, lalu saling mendukung dan menyemangati satu sama lain lewat doa. “Allahku, jangan tinggalkan aku!” adalah seruan iman yang menggema di hati setiap peserta Malam Doa Alumni. Semoga seruan ini terus menjadi doa kita semua. ?(ymm)


Subscribe To Our Newsletter
Subscribe to catch our monthly newsletter, latest updates, and upcoming events
RELATED UPDATES