more"/> more">
oleh Tri Rianingsih: 19-08-2014
Kamp yang diadakan di Port Dickson Methodist Centre,2-8 juli 2014, ini mengangkat tema “Awesome God EPIC Generation”. Eksposisi dari kitab Yesaya, membawa kami lebih tajam lagi untuk melihat kenyataan tentang kondisi jaman yang cepat berubah, bangsa yang penuh dengan dosa-dosa dalam bidang sosial – penindasan atas orang-orang tak berdaya, dan dalam bidang politik yang sarat dengan korupsi. Kondisi tersebut membawa dampak yang tidak hanya munculnya kekerasan, krisis kepemimpinan yang berintegritas, tetapi juga muncul generasi yang haus akan kebutuhan spiritual, emosional, relasi, dan komunitas. Dampak tersebut terjadi di seluruh negara di kawasan Asia Timur.
EARC 2014 mengajak untuk terus berjuang dan berlomba dengan mata tertuju kepada Kristus yang secara total menjalankan misi Allah di dunia yang berdosa. Allah mau kita menyuarakan pembebasan, kebenaran, kebaikan dan kemurahan hati Allah Bapa pada bangsa-bangsa dimana kita berada. Dengan kehidupan yang senantiasa berpadanan dengan Firman Allah kita mampu melakukannya. Sebab sumber kekuatan kita adalah Allah. Allah yang berdaulat penuh atas kehidupan ini.
Bersyukur untuk peserta dari Jawa Timur yang terdiri dari 5 orang Staf ( Isanna Arissa, Intha Alice, Ekawaty, Berman Silalahi dan Edowin) , 6 Mahasiswa( Alfian, Ivana T, Firga- Surabaya, Ria-Kediri, Visi-Malang dan Indah-Jember). Hanya karena anugerah dan kemurahan Tuhan kami bisa melihat pelayanan secara luas di kawasan Asia Timur. Melihat dan mendengar bagaimana perjuangan yang tak kenal lelah dan kata menyerah teman-teman dari Movement A dan Movement B untuk memberitakan Injil. Tuhan membukakan mata dan hati kami untuk lebih mengasihi bangsa ini dan mau berdiri menyuarakan kebenaran, kemurahan dan kebaikan hati Tuhan. Tuhan juga mau kami menjadi pribadi yang serupa dengan Kristus, hasrat yang terus menerus untuk melayani-Nya, dan penaklukan kehendak pribadi di bawah kehendak-Nya. Layaknya Yesaya yang berkata: “Ini aku Tuhan. Utuslah aku”, biarlah menjadi respon kita terhadap panggilan-Nya dalam hidup kita untuk berdiri bagi keluarga, gereja, kota, negara, bahkan dunia ini. Kemanapun dan dimanapun Ia mengutus kita. (Tri Rianingsih)