more"/> more">
Surat Doa MURID Edisi Juli - Agustus 2015 : Dimuridkan dan Memuridkan Sepanjang Hidup
Last Updated : Oct 25, 2018  |  Created by : Administrator  |  798 views

oleh Perkantas Jawa Timur: 01-09-2015

 

Beberapa saat ini, konflik SARA marak kembali di beberapa kota. Dampak dari konflik di Tolikara memberi pengaruh di berbagai daerah di Indonesia.

Bagaimana seharusnya peran kita sebagai warganegara Indonesia yang tinggal di negara yang beragam budaya, suku dan agama, tetapi di satu sisi juga adalah warga negara kerajaan Sorga? Apalagi ada kecenderungan siswa dan mahasiswa Kristen menjadi ekslusif dan jarang bersentuhan dengan saudara-saudara dari agama-agama lainnya. Entah karena tidak nyaman atau merasa takut tidak bisa berapologetika ketika mereka dicerca dengan pernyataan-pernyataan soal iman oleh teman.

Maka kita perlu belajar dari Tuhan Yesus (Yoh. 4:1-42) yang berinisiatif membangun relasi melampaui rintangan agama, ras, gender, bahkan moral seperti wanita Samaria. Dia berani menyatakan kebenaran ekslusif (exclusive truth claims) sebagai orang Yahudi, Nabi dan Mesias kepada wanita yang dianggap kafir oleh orang Yahudi. Meski demikian Ia juga menyatakan kasih yang inklusif (inclusive love aims) kepada wanita tersebut.

Mari sebagai murid Kristus, kita memperjuangkan kasih yang inklusif di tengah kondisi bangsa kita saat ini. Kasih yang tidak membedakan agama, ras atau suku apa pun, kasih yang juga menghargai umat beragama lainnya. Namun tanpa mengorbankan kebenaran yang eksklusif yang kita percayai. Inilah salah satu wujud kita mengisi kemerdekaan bangsa kita. Dirgahayu Indonesia ke-70.

 

 

Wahyu Dwijayati, SKM., M.Div.

 

Pimpinan Cabang Perkantas Jawa Timur

 

 

DOWNLOAD : 

http://issuu.com/perkantasjawatimur/docs/surat_doa_murid_juli-agustus_2015?e=0/15128901

 

 


Subscribe To Our Newsletter
Subscribe to catch our monthly newsletter, latest updates, and upcoming events
RELATED UPDATES