Puji Tuhan di tengah berbagai kesibukan pekerjaan dan pelayanan, kami dapat mengadakan Weekend Alumni yang pertama di tahun 2019 dari Program rutin Weekend alumni 2 kali setahun. Acara ini berlangsung pada tanggal 10 – 12 Mei 2019, bertempat di Rumah Pembinaan Carolus Borromeus (RPCB) Syantikara, Yogyakarta. Weekend Alumni ini dipimpin oleh Kak Harry Limanto, M.Div Kakak Gembala kami, yang juga secara rutin memimpin PA setiap bulan dihari Rabu, minggu ke 2.
Kami belajar dari Eksposisi kitab Kejadian 17 dan 22 serta dari kitab 2 raja-raja 5. Kami belajar banyak dari hidup abraham, bagaimana Abraham harus senantiasa hidup dihadapan TUHAN (El Shaddai), Allah yang mahakuasa, dan Abraham harus menyadari bahwa TUHAN senantiasa menyertai dia, artinya dia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Ketidaktaatan akan menyebabkan resiko yang luar biasa, sedangkan ketaatan kita tidak beresiko kepada nyawa kita. Rencana TUHAN tidak bisa digagalkan oleh apapun juga, dosa Abraham tidak dapat menggagalkan rencana Allah. Ketika janji digenapi TUHAN terus mencobai Abraham, aplikasinya dalam hidup kita adalah hidup kita juga harus selalu dalam keadaan siaga, hidup dalam persekutuan yang erat dengan TUHAN, perlu penyangkalan diri dan kerinduan untuk dibentuk oleh TUHAN.
Sedangkan dari Kebaktian minggu kami belajar dari kitab Yohanes yaitu tentang tindakan kasih Maria & Marta, yang menunjukkan mereka berani mengambil resiko yang sangat besar karena saat itu orang- orang Yahudi sedang merencanakan untuk membunuh Yesus. Hal ini juga menunjukkan kerelaan mereka yang sangat besar. Maria sangat royal kepada Yesus dan sangat pelit kepada dirinya sendiri, karena Yesus Kristus adalah juru selamatku maka tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk kupersembahkan kepada Kristus. Suatu pemberian bukan suatu pemberian bila tanpa pengorbanan. Maria memberi dari hati yang dipenuhi kasih dan rela dihina demi Kristus.
Acara ini diikuti sekitar 18 orang alumni, kami sangat menikmati fellowship dan sesi eksposisi yang ada. Kami bersyukur bisa berhenti sejenak dari rutinitas yang ada dan bisa mengambil waktu belajar firman sehingga jiwa dan kerohanian kami boleh disegarkan kembali.( Ega M)
